Pementasanselalu berpindah tempat. Menyesuaikan tuntutan penonton. Berikut ini yang paling berpengaruh dalam keberhasilan sebuah pementasan drama adalah. a. Naskah. b. Melakukan dialog. Bentuk panggun yang dibatasi oleh penyekat disebut. a. Amphiteater. b. Arena. c. Prosenium. d. Panggung terbuka. Drama teater yang lebih

Incredible Sarana Yang Digunakan Dalam Pementasan Ramayana Di Prambanan Disebut Ideas. Web sendratari ramayana prambanan merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog, diangkat dari cerita ramayana dan dipertunjukkan di dekat. Meskipun secara etimologi sarana dan prasarana memiliki perbedaan,.Sarana Yang Digunakan Dalam Pementasan Ramayana Di Prambanan Disebut from sarana yang digunakan dalam pementasan ramayana di prambanan disebut. Web sendaratari ini biasa digelar setiap waktu selasa, kamis, dan sabtu, pementasan di medan mangap open stage di theater prambanan jl. Akhirnya pada 26 juli 1961,.Web Cerita Ramayana Adalah Perjalan Rama Dalam Menyelamatkan Istrinya Sita Di Jawa Biasa Disebut Sinta Yang Diculik Oleh Raja Negara Alengka, reaksi bowen series ahli soal from Web sedangkan dilihat dari fungsi dan peranannya dalam proses belajar mengajar, maka sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi 222021 sarana yang digunakan dalam pementasan ramayana di prambanan Kepala Yang Disebut Mekutha Dan Motif Batik Parang Rusak Barong Besar sarana dan prasarana pertambangan antara lain stockpile, fasilitas penampungan air tambang, fasilitas penampungan sisa hasil pengolahan dan/atau. July 22, 2021 april 27, 2021 january 26, 2021 aku yang tidak kau ini itu dan di anda akan apa dia saya kita. Sedangkan prasarana adalah pendukung atas sesuatu Berawal Dari Hal Tersebut, Letjen Tni Purn Gph Djati Kusumo Menggagas Sebuah Pertunjukan Seni Yang Mengusung Kisah sarana yang digunakan dalam pementasan ramayana di prambanan disebut. Jenis bahan yang digunakan adalah. Web bila diartikan lebih mendalam makna banten canang adalahWeb Sendratari Ramayana Prambanan Merupakan Sebuah Pertunjukan Yang Menggabungkan Tari Dan Drama Tanpa Dialog, Diangkat Dari Cerita Ramayana Dan Dipertunjukkan Di sarana dan prasarana memiliki arti sebagai seperangkat alat yang bisa digunakan untuk melangsungkan suatu kegiatan. Web rahwana mengenakan busana yang hanya dikenakan oleh para raja, antara lain Web sarana bisa disebut sebagai sesuatu yang digunakan secara langsung dalam suatu Secara Etimologi Sarana Dan Prasarana Memiliki Perbedaan,.Web dapat berupa rincian data agregat data dan record. Alat pelajaran, alat peraga dan media. Web sarana yang digunakan dalam pementasan ramayana di prambanan disebut…. Artikel Sarana Yang Digunakan Dalam Pementasan Ramayana Di Prambanan Disebut Terupdate Reviewed by Bumbu Bumbu Masakan on April 13, 2023 Rating 5

Saranayang digunakan dalam pementasan Ramayana di Prambanan disebut. a. prosenium b. panggung biasa c. theatron Ujian Semester 1 Seni Budaya SMA Kelas 10. Bentuk teater yang cara penyajiannya tidak di panggung pertunjukkan tetapi di layar televisi disebut teater. a. teatronik Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi Masih berisikan materi yang sama dengan Contoh Soal dan Jawaban Seni Budaya Kelas XI Semester 2 Pilihan Ganda bagian ketujuh soal nomor 81-90, yaitu tentang "Ekspresi Seni Teater Nontradisional Nusantara". Baca juga materi yang sama dalam bentuk essay/uraian Contoh Soal dan Jawaban Seni Budaya Kelas XI Semester 2 Essay Part-5 Berikut ini, soal PG SBK dengan jawaban dimulai dari soal nomor 91 sampai dengan 100. 91. Teater modern mempunyai sifat yang dinamis karena.... a. mengikuti pola tingkah laku masyarakat sehari-hari b. pementasan selalu berpindah tempat c. menceritakan kisah kehidupan masyarakat di berbagai negara d. menyesuaikan tuntutan penonton e. tidak mempunyai makna apa-apa Jawaban a 92. Berikut ini yang paling berpengaruh dalam keberhasilan sebuah pementasan drama adalah.... a. naskah b. sutradara c. panggung d. penonton e. pemain Jawaban b 93. Untuk memberikan kesan yang mendalam pada penonton maka seorang pemain harus.... a. menggunakan teknik monolog b. menggunakan tenik muncul dan keluar c. memahami takaran masing-masing d. melakukan dialog e. menggunakan teknik proyeksi Jawaban b 94. Bentuk panggun yang dibatasi oleh penyekat disebut.... a. amphiteater b. arena c. prosenium d. panggung terbuka e. panggung biasa Jawaban c 95. Drama teater yang lebih menonjolkan dialog adalah drama.... a. absurd b. radio c. panggung d. sinetron e. turgi Jawaban b 96. Dengan teater, kita dilatih untuk bekerja sama dengan orang lain. Dalam hal ini teater memiliki fungsi sebagai.... a. keperluan upacara b. media ekspresi c. sarana hiburan d. media pendidikan e. kegiatan pertunjukan Jawaban d 97. Teater rakyat yang berasal dari Jawa Tengah yang diambil dari cerita tentang kerajaan, cerita sejarah atau cerita-cerita rakyat Jawa Tengah dinamakan.... a. ludruk b. ketoprak c. tarling d. lenong e. makyong Jawaban b 98. Sarana yang digunakan dalam pementasan Ramayana di Prambanan disebut.... a. prosenium b. panggung biasa c. theatron d. amphiteater e. drop and wing Jawaban d 99. Berikut ini yang bukan termasuk pengertian dari drama adalah.... a. bisa dipentaskan b. ditonton oleh publik c. bersifat eksposisi d. bentuknya dialog e. ada pelaku Jawaban c 100. Bagian naskah drama yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat pada urutan waktu tertentu disebut.... a. babak b. adegan c. prolog d. dialog e. epilog Jawaban e Lanjut ke soal UAS, baca => Contoh Soal UAS Seni Budaya Kelas XI Semester 2 PG dan Essay beserta Jawaban Thanks for reading Contoh Soal dan Jawaban Seni Budaya Kelas XI Semester 2 Pilihan Ganda Part-8
98 Sarana yang digunakan dalam pementasan Ramayana di Prambanan disebut. a. prosenium b. panggung biasa c. theatron d. amphiteater e. drop and wing Jawaban: d. 99. Berikut ini yang bukan termasuk pengertian dari drama adalah. a. bisa dipentaskan b. ditonton oleh publik c. bersifat eksposisi d. bentuknya dialog e. ada pelaku Jawaban: c. 100.
This study describes four reliefs of Ramayana Prambanan which depicts the event that Ade been experienced and performed by Rama as affirmation that he is the incarnation of Vishnu ―the god of the preserver. The designer and sculptor of those reliefs considered that this event was important. From the twenty-four of Ramayana’s relief panels, there are four relief panels which depict this event. Data was collected by observing the entire Ramayana reliefs in Shiva temple and Brahma, in the Prambanan complex. Relief was read by using the Flat Time Space RWD theory and compared with the text of the Old Javanese Ramayana RJK. RJK text was used as a comparison, because the manufacture and the writings of RJK relief were made in the same period in nine centuries. It was conceivable that both of them were made from the same source. Based on the result, it can be concluded that the event performed by Rama asserts that he is the incarnation of Vishnu. As the incarnation of Vishnu, Rama is able to purify and to preserve life. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 300KAWISTARAVOLUME 6 No. 3, 22 Desember 2016 Halaman 225-324RAMA SEBAGAI PENJAGA KEHIDUPAN DALAM RELIEF RAMAYANA PRAMBANANHanggar Budi PrasetyaFakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia YogyakartaEmail hanggarbp Nugraha ChristiantaFakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah MadaABSTRACTThis study describes four reliefs of Ramayana Prambanan which depicts the event that Ade been experienced and performed by Rama as afīƒ€rmation that he is the incarnation of Vishnu ―the god of the preserver. The designer and sculptor of those reliefs considered that this event was important. From the twenty-four of Ramayana’s relief panels, there are four relief panels which depict this event. Data was collected by observing the entire Ramayana reliefs in Shiva temple and Brahma, in the Prambanan complex. Relief was read by using the Flat Time Space RWD theory and compared with the text of the Old Javanese Ramayana RJK. RJK text was used as a comparison, because the manufacture and the writings of RJK relief were made in the same period in nine centuries. It was conceivable that both of them were made from the same source. Based on the result, it can be concluded that the event performed by Rama asserts that he is the incarnation of Vishnu. As the incarnation of Vishnu, Rama is able to purify and to preserve life. Keywords Prambanan; Rama; Relief; RJK; RWD; VisnhuABSTRAKPenelitian ini mendeskripsikan empat relief Ramayana Prambanan yang menceritakan peristiwa yang dialami dan dilakukan oleh Rama sebagai penegasan bahwa dirinya sebagai titisan Wisnu – dewa pemelihara kehidupan. Oleh pembuat dan perancang relief, peristiwa ini dianggap penting. Sekitar dua puluh empat panel relief Ramayana, ada empat panel relief yang melukiskan peristiwa ini. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati seluruh relief Ramayana yang ada di Candi Siwa dan Candi Brahma kompleks Candi Prambanan. Relief dibaca menggunakan teori Ruang Waktu Datar RWD dan dibandingkan dengan teks Ramayana Jawa Kuna RJK. Teks RJK digunakan sebagai pembanding karena masa pembuatan relief dan penulisan teks RJK berada pada periode yang sama, yaitu pada abad ke sembilan. Ada kemungkinan keduanya dibuat dari sumber yang sama. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peristiwa yang dilakukan oleh Rama menegaskan bahwa dia adalah titisan Wisnu. Sebagai titisan Wisnu, Rama mampu meruwat dan memelihara Kunci Prambanan; Rama; Relief; RJK; RWD; Wisnu 301Hanggar Budi Prasetya - Rama sebagai Penjaga Kehidupan dalam Relief Ramayana PrambananPENGANTARCerita Ramayana telah menjadi per-hatian para seniman maupun para peneliti ter dahulu. Sejauh ini para seniman lebih memperhatikan kisah percintaan Rama dan perjuangannya memperoleh kembali Sita setelah diculik oleh Rahwana. Ini dapat dilihat dari sejumlah lakon wayang atau drama tari yang telah disajikan oleh para seniman terdahulu. Lakon-lakon wayang ataupun drama tari yang populer, antara lain Sayembara Mantili, Rama Tundhung Pembuangan Rama, Sinta Ilang Penculikan Sinta, Sugriwa-Subali atau Subali Lena Kematian Subali, Anggada Balik Kembalinya Anggada, Anoman Duta Anoman menjadi Duta, Anoman Obong Pembakaran Anoman, Rama Tambak Pembuatan Jembat-an untuk Penyeberangan ke Alengka, Brubuh Ngalengka Perang Besar Alengka, Kumbakarna Gugur Kematian Kumbakarna, Dasamuka Gugur Kematian Dasamuka, dan Sinta Obong Pembakaran Sinta. Berdasarkan sejumlah lakon Ramayana yang berkembang selama ini terlihat kesan bahwa Rama yang sebetulnya menjadi titisan Wisnu kurang terlihat. Dengan kata lain, sejauh ini belum dijumpai pertunjukan wayang atau drama tari yang melakonkan proses inkarnasi Rama sebagai titisan Wisnu. Tidak hanya dalam pertunjukan, dalam penelitian juga belum banyak yang menyen-tuh hal-hal yang membahas Rama sebagai titisan Wisnu. Selama ini pe mahaman Rama sebagai titisan Wisnu di terima secara taken for granted diterima begitu saja. Belum banyak peneliti yang mencoba mempertanyakan atau membahas inkarnasi Rama sebagai titisan Wisnu. Untuk itulah penelitian mengenai Rama sebagai titisan Wisnu ini masih relevan dilakukan. Rama sebagai titisan Wisnu dapat diamati dari relief Ramayana di candi Siwa dan Brahma kompleks candi Prambanan. Relief Ramayana Prambanan telah lama menjadi perhatian para peneliti terdahulu. Sebagian besar penelitian memfokuskan pada estetika relief. Ada satu hal yang selama ini ditinggalkan, yaitu mengamati relief sebagai bahasa rupa. Penelitian semacam ini pernah dilakukan oleh Taswandi 2000 yang membandingkan bahasa rupa relief Ramayana di Prambanan dan di Penataran. Berdasarkan penelitiannya ia menyimpulkan bahwaRelief candi adalah salah satu karya seni rupa yang dulunya sebagai media komunikasi dalam mendokumentasikan dan men-trans formasikan ajaran agama. Jadi fungsi relief adalah sebagai media komunikasi, sehingga aspek bahasa rupa melalui cerita adalah sebagai media komunikasi, sehingga aspek bahasa rupa melalui cerita adalah dipentingkan. Celakanya masih jarang yang menelaah relief candi sebagai aspek karya yang bercerita, tetapi lebih dianggap sebagai aspek karya estetis dan simbolis, sehingga nilai aspek utamanya sebagai media cerita menjadi tersisihkan Taswandi, 2000 ii.Menindaklanjuti penelitian Taswandi tersebut, penelitian ini difokuskan pada pem bacaan relief yang menunjukkan bahwa Rama merupakan titisan Wisnu. Cerita Ramayana sebagai cerita epik ter masuk sebagai cerita yang panjang. Ketika epik yang panjang ini diwujudkan dalam bentuk relief, tentu sang perancang dan pembuat relief saat itu melakukan seleksi dan menentukan peristiwa yang paling pen ting dan harus ditampilkan dalam relief mengingat ruang yang disediakan adalah terbatas. Penelitian ini mengangkat dua pertanyaan utama. Pertama, relief mana dalam rangkaian peristiwa tersebut menunjuk kan bahwa Rama adalah titisan Wisnu? Kedua, bagaimana cara meng ungkap kan bahasa rupa tersebut? Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi para dalang dan seniman lain dalam mengembangkan cerita tentang Ramayana yang saat ini kurang berkembang, jika dibandingkan dengan cerita Relief RamayanaRelief Ramayana di candi Prambanan merupakan relief naratif. Tujuan pembuatan-nya tidak hanya sekedar sebagai karya seni yang indah, tetapi memiliki maksud untuk mampu bercerita. Cara membaca relief tidak 302Kawistara, Vol. 6, No. 3, 22 Desember 2016 300-308seperti cara membaca foto atau gambar hasil pemotretan, tetapi seperti cara membaca īƒ€lm atau kartun yang berseri. Untuk melakukan pembacaan relief, penelitian ini menggunakan teori Ruang Waktu Datar atau RWD yang disampaikan oleh Tabrani 2005 berikutSistem RWD menggambar dari aneka arah, aneka jarak, dan aneka waktu. Yang digambar menjadi sekuen yang bisa terdiri dari sejumlah adegan dan objek-objek bergerak dalam ruang dan waktu. Media yang bisa ber-cerita adalah media bermatra waktu musik, drama, tari, sastra. Karena sistem RWD memiliki matra waktu, maka ia juga dapat bercerita dengan memanfaatkan cara wimba dan tata ungkapnya, bukan keindahannya. RWD dengan bahasa rupa nya memang lebih mementingkan pesannya, ceritanya, komunikasinya Tabrani, 2005 131. Teori Tabrani tersebut berbeda dengan seni rupa yang pada umumnya disebut dengan Natural Perspective Momen Opname NPM yang statis’ karena tidak bermatra waktu. Sistem NPM menggambar dari satu arah, jarak, waktu. Apa yang digambar di-abadi’-kan jadi sebuah adegan yang berupa gambar mati still picture, di mana objek-objek dipenjarakan dalam frame. Gambar kehilangan matra waktu walaupun memperoleh ilusi ruang yang kuat. NPM mencandera apa yang digambar seperti apa adanya Tabrani, 2005 131.Berdasarkan teori RWD dapat diketahui bahwa dalam satu frame relief tidak hanya terjadi pada ruang dan waktu yang sama, tetapi bisa dalam ruang dan waktu yang berbeda. Sebagai contoh lihat gambar 1Rama Memburu Kijang Emas Permintaan Sita Dari kiri ke kanan Sita, Laksmana, Rama, Kijang, Kala Marica. Sumber Foto Hanggar dan Wisma Nugraha, 2014Dalam gambar 1, walaupun dalam satu frame, setidaknya terdapat beberapa kejadian yang waktunya dapat bersamaan dan berbeda. Pada bagian kiri Sita yang sedang duduk dijaga oleh Laksmana, adik iparnya. Pada saat yang bersamaan di tempat yang berbeda, Rama sedang memburu kijang emas permintaan Sita yang sebetulnya jelmaan dari Kalamarica. Berikutnya, pada waktu yang berbeda, kijang berhasil dipanah kemudian lenyap dan berganti wujud menjadi Kalamarica. Dengan demikian, walaupun dalam relief terlihat ada kijang dan ada Kalamarica, sebetulnya kejadiannya pada waktu yang berbeda. Kejadian yang pertama Rama bertemu dengan kijang, kejadian berikutnya Rama bertemu dengan Kalamarica. Relief-relief yang lain juga dibaca seperti ini. Dalam satu frame bisa terdiri atas beberapa sekuen. Untuk membaca dan menafsirkan relief ini digunakan pembanding teks Ramayana Jawa Kuna RJK yang telah berhasil diterjemahkan oleh Poerbatjaraka dari bahasa Sansekerta menjadi Bahasa Indonesia. Teks RJK digunakan sebagai pembanding dengan asumsi bahwa antara pem buatan relief Ramayana dan penulisan RJK dilakukan pada periode yang sama yaitu pada abad IX, yang memungkinkan keduanya dibuat dari sumber yang sama Haryono, 2012 14-15.Relief Rama sebagai Titisan Dewa Pemelihara Kehidupan Rama sebagai titisan Wisnu, dewa pemelihara dunia dapat digolongkan men-jadi dua kategori yaitu ketika Rama melin-dungi makhluk lain dari serangan yang mem bahayakan kehidupan dan ketika Rama berhasil meruwat makhluk, sehingga kem-bali pada asal mulanya. Rama Melindungi KehidupanSebagai titisan Wisnu, Rama menun juk-kan kemampuannya melindungi kehidup-an. Ada dua relief yang menunjukkan hal ini, yaitu Pertama, relief saat Rama melindungi pertapaan Wismamitra dari serangan Tataka yang selalu merusak, dan mengganggu pertapaan dan Kedua, relief 303Hanggar Budi Prasetya - Rama sebagai Penjaga Kehidupan dalam Relief Ramayana Prambananyang menunjukkan Rama melindungi hutan Dandaka saat diganggu oleh Pertapaan Wismawitra Gambar 2Rama Melindungi Pertapaan Wismamitra Membunuh Tataka dan Rahu Dari kiri ke kanan Resi I, Resi II, Wismamitra, Tokoh?, Rama, Laksmana, Tataka, dan Rahu Sumber Foto Hanggar dan Wisma Nugraha, rupa gambar 2 menunjukkan ada tiga peristiwa. Peristiwa pertama, para resi di pertapaan Wismamitra sedang melakukan pemujaan kiri, bersamaan itu pula Rama dan Laksmana menjaga keamanan pertapaan kanan. Peristiwa kedua, di sekitar per tapa-an Rama dan Laksmana membunuh Tataka. Peristiwa ketiga, di sekitar pertapaan Rama dan Laksmana membunuh Rahu. Dua penulis terdahulu yaitu Jordan 2009 229 dan Hermanu 2012 42 memberi tafsiran yang berbeda pada relief tersebut. Jordan menafsirkan relief tersebut dengan judul ā€œ Rama membunuh buta-butaā€, sedangkan Hermanu memberi judul relief tersebut ā€œ Rama membunuh Kala Maricaā€. Tidak diketahui sumber yang digunakan Jordan untuk menafsir relief tersebut. Meskipun demikian, tafsiran Jordan ini mendekati apa yang kami temukan. Buta-buta yang disebut Jordan tidak lain adalah Tataka dan Rahu. Hal ini dikarenakan cara melihat relief dari perspektif NPM, maka Jordan tidak secara spesiīƒ€k menyebut Tataka dan Rahu, karena peristiwa membunuh kedua raksasa tersebut terjadi pada waktu yang yang digunakan Hermanu adalah hasil karya Sutterheim 1925. Tafsiran Hermanu ini perlu diuji kebenarannya, karena kalau dibandingkan dengan Kala Marica yang terdapat pada relief yang lain Gambar 1 berbeda. Kedua pendapat tersebut dapat disandingkan dengan teks RJK seperti RJK diceritakan bahwa ketika masih muda, Rama diminta oleh Wismamitra untuk menjaga pertapaan. Diceritakan bahwa pertapaan Wismamitra selalu diganggu dan didatangi oleh Tataka. Seringkali Tataka me-rusak dan mengganggu pertapaan. Semula, Dasarata ayah Rama tidak membolehkan Rama membantu Wismamitra, karena Rama masih muda dan belum memiliki pe-ngalaman perang sama sekali. Sementara itu, Begawan Wismamitra yang terkenal kuat saja kewalahan menghadapi Tataka. Akan tetapi, Wismamitra mendesak Dasarata untuk meminta bantuan Rama. Begawan Wisma mitra berhasil meyakinkan Dasarata dan bertanggung jawab akan keselamatan Rama. Akhirnya Dasarata dengan berat hati memperbolehkan Rama mengikuti Wisma-mitra dan menjaga pertapaannya dari serangan musuh. Kedatangan Rama dan Laksmana di pertapaan Wismamitra disambut oleh para resi. Di pertapaan ini Rama dan Laksmana diajarkan memanah dan diberi senjata panah yang sakti. ā€œMāsih ta saį¹… rĕṣi maweh ta sirāstra diwyan. Saį¹… Rama Lakį¹£maṇa parĕṅ winarah maį¹…ajya. Widyātidurjaya jayā wijayā jayānti. Yeki n paweh ri sira dibya amoghaƧaktiā€ RJK Sarga II 22-23 Resi Wismamitra sangat mengasihi mereka berdua. Beliau memberi mereka berdua senjata mulia. Rama dan Laksmana bersama-sama diajar untuk mempelajari ilmu yang sulit supaya dapat menang total. Inilah pemberian sang resi kepada beliau supaya tidak gagal.ā€œSāmpun tikāṅ aji kabeh tama denirāwās, māmĕṅṅ-amĕn sira rikāṅ wanadeƧa rāmya, nton rākį¹£asÄ« tĕka mamatyana donya tan len, wadwāniraį¹… prabhu DaƧaį¹£ya si TāṭakākyÄā€. RJK Sarga II 23Sesudah ilmu itu semua masuk, mereka berdua bercengkerama ke hutan. Ia melihat raksasa perempuan datang yang akan 304Kawistara, Vol. 6, No. 3, 22 Desember 2016 300-308membunuh semaunya. Ia adalah rakyatnya Dasamuka, namanya Tataka.Setelah menguasai ilmu yang diberikan oleh Resi Wismamitra, Rama dan Laksmana berhasil membunuh Tataka.ā€œSaį¹… Rāma yatna inayatnira taį¹… sudhanwa. Gaį¹‡įøewa dibya tumihaį¹… warayaį¹… malanįøÄ•p, tĕṅgeknya yeį¹…arah-arahnira tan papiį¹…-rwan, mÅ«rcchān tibā maguliį¹…an ta si Tāṭṭakākyaā€ RJK Sarga II 24Sang Rama berhati-hati, dipasangnya busurnya. Gandewa mulia diangkatnya, panah yang tajam dipasangnya. Yang dituju adalah lehernya. Si Tataka jatuh mati bergelimangan.Tataka ini sangat mengganggu dan merusak pertapaan. Tidak hanya Resi Wisma mitra yang takut, tetapi semua isi hutan, termasuk binatang buas pun takut ter hadap Tataka. Kematian Tataka membuat ling kungan petapaan menjadi aman. Rama dan Laksmana dihormati oleh para resi. Wisma mitra berkata ā€œHe Rāma Lakį¹£maṇa anakku nihan rĕṅönta. NārāyaṇānƧa kita Wiṣṇu awakta jāti, Sak weh-nikaį¹… bhuwana į¹…Å«ni dhināraṇanta, Rākį¹£an ta yajṅā mami denta kamÄ«ky ayajƱaā€ RJK Sarga II 30Hei anakku Rama, Laksmana, dengarkanlah. Kamu adalah sebagian dari Sang Narayana, badanmu adalah kelahiran sang Wisnu. Segala dunia dahulu ā€œditanggungā€ olehmu. Kamu harus menjaga keselamatan kami. Kata-kata Wismamitra di atas mene-guhkan bahwa Rama memang titisan Wisnu ―dewa yang menjaga kehidupan. Rama dan Laksmana selalu menjaga pertapaan dari segala terlalu lama pertapaan terasa aman, ada pengganggu lagi yang datang. Suatu hari ketika para resi sedang ber sem-bahyang di udara bagai awan yang sedang meng gantung, datang makhluk yang sangat besar giginya seperti kilat. Makhluk itu ber-nama Rahu. Begitu melihat itu, Laksmana segera memasang panah dan panahnya bisa menghancurkan Rahu tersebut.ā€œTÄ•į¹‡įøasnya ghoratara Rāhu paįøanya rodra, Ƨabdanya bhiį¹£aṇa rikaį¹… gaganān paį¹…ohan, lāwann awaknya maį¹…awandha tibā gumĕntĕr, sakwehniraį¹… tapa kabeh matakut tumon yaā€ RJK Sarga II 35Kepalanya menakutkan, bersamaan dengan Rahu. Suaranya menakuti, di udara mereka bergerombol dan badannya sebagai kabanda jatuh seperti geluduk, semua petapa takut melihatnya.Kematian Rahu membuat Marica marah. Ia datang dan akan merusak pertapaan, akan tetapi oleh Rama ia dipanah menggunakan panah angin sehingga Marica terlempar tidak bisa kembali.ā€œNā liį¹…nirār adĕgakĕn ta larasnirāgöṅ, Bāyawya yeka pamanahira bāyu mādrĕs, Mārica rakį¹£asa kapuk juga tan pasāra. Kontal katub ya tamatan papulih mulih yaā€ RJK Sarga II 43Begitu katanya, beliau mengangkat busurnya yang besar. Ia menggunakan panah Bayawya atau angin deras, Raksasa Marica bagaikan kapuk yang tak berdaya, terbuang tertiup angin dan tidak bisa kembali lagi.Semenjak peristiwa tersebut pertapaan menjadi aman, tidak ada gangguan lagi. Hubungan antara Wismamitra dan Rama semakin dekat. Oleh karena, hubungan yang dekat inilah, kelak Wiswamitra jugalah yang mendesak dan mengajak Rama untuk mengikuti sayembara mengangkat busur panah di Mantili. Dalam sayembara itu, Rama berhasil mengangkat busur panah dan memutuskannya, sehingga Rama mendapat-kan Sita. 305Hanggar Budi Prasetya - Rama sebagai Penjaga Kehidupan dalam Relief Ramayana PrambananMenjaga kedamaian hutan Dandaka dari gangguan Wirada Gambar 3Rama Melindungi Hutan Dari Serangan Wirada Sumber Foto Hanggar dan Wismanugraha, 2014Bahasa Rupa gambar 3 menunjukkan ketika Rama dan Laksmana berhasil mem-bunuh Wirada. Rama, Laksmana, dan Sita yang sedang berada di hutan Dandaka digam barkan dalam beberapa posisi. Demikian juga Wirada. Wirada digambarkan dalam dua posisi, yaitu saat berdiri dan ketika berjalan. Dalam relief terlihat bahwa tangan Wirada digunakan untuk berjalan seperti yang tertulis dalam RJK. Wirada adalah seorang raksasa yang sangat galak. Kegalakan Wirada dilukiskan dalam RJK Sarga IV. ā€œSi wirādha į¹… arannya tan hanolÄ«, I ruhur n – uį¹…gu sukunya sumoį¹…saį¹…, atirodra taį¹…anya paį¹…lakunya, atakut mrĕtyu tomon ya rorarÅ«paā€ RJK Sarga IV 5. Namanya Si Wirada, tidak ada yang melebihi galaknya. Di atas konon kakinya menyungsang, sangat galak, kalau berjalan menggunakan tangannya. Galaknya seperti Dewa maut.Ketika berada di hutan Dandaka, Rama, Sita, dan Laksmana akan dibunuh Wirada. Akan tetapi Rama dan Laksmana ber hasil membunuhnya dengan cara mengeroyok-nya. Suasana hutan yang semula sangat menakut kan menjadi aman. Perkelahian antara Rama dengan Wirada dilukiskan dalam RJK Sarga IV.ā€œUmasƶ ya maį¹…aį¹… tutuknya malwā, kadi raṇdƶ ta sukunya bhinna yāgöṅ, maluį¹…id kadi gaƱjiran kukunya. Ya ta paį¹…duknya ri saį¹… narendraputraā€ RJK Sarga IV 7.Ia maju, mulutnya menganga lebar, bagai pohon randu kakinya berjabang, kukunya tajam seperti taji, ia akan menusukkan kepada Rama.ā€œUmulat sira kārwa Ƨighra maį¹…sƶ, sumikĕp karwa matuį¹…galan sukunya, sinĕbit wadi denirār dudut ya, mati tātan pabiṣān siwakk awaknyaā€ RJK Sarga IV 8.Melihat dia, keduanya lekas menyerang, masing-masing memeluk kakinya lalu menyobek sekuatnya sehingga badannya terbelah.Setelah kematian WÄ«rāda lingkungan hutan Dandaka menjadi aman. Tidak hanya aman bagi manusia, tetapi juga aman bagi seisi hutan seperti digambarkan dalam RJK Sarga IV berikut.ā€œRi pĕĕjahnikanaį¹… Wiradha mÅ«rka, Umamas saį¹… nrĕpaputra nirbhayātah, tĕmu į¹… aƧrama dibya Ƨobha rāmya, patapan saį¹… Ƈarabhaį¹…ga yoga sidhhiā€ RJK Sarga IV 9.Setelah Wiradha mati, kesana kemari sang rajaputra tidak takut. Terdapat asrama mulia, indah, permai; pertapaan sang Ƈarabangga yang telah matang yoganya.Rama Meruwat KehidupanAda dua buah relief yang menunjukkan bahwa Rama mampu meruwat kehidupan. Relief pertama adalah ketika Rama berhasil meruwat Dewa Surya dan relief yang kedua ketika Rama berhasil meruwat Sawari, seorang petapa perempuan. 306Kawistara, Vol. 6, No. 3, 22 Desember 2016 300-308Meruwat Dewa SuryaGambar 4Rama Meruwat Dewa Surya Dari kiri ke kanan Laksmana, Rama, Dirgabahu, dan Dewa Surya Sumber Foto Hanggar dan Wisma Nugraha, 2014Bahasa rupa relief gambar 4 menunjuk-kan bahwa ketika Rama dan Laksmana mencari Sita, Rama bertemu dengan seorang Raksasa bernama Dirgabahu. Dua penulis terdahulu, yaitu Jordan 2009 dan Hermanu 2012 menafsirkan tokoh yang dibunuh Rama tersebut adalah Kabanda. Tidak tahu persis sumber yang digunakan kedua penulis tersebut, sehingga mereka menamai tokoh tersebut sebagai Kabanda. Dalam RJK tidak ditemukan tokoh dengan nama ini, yang ada adalah Dirgabahu, dan yang tidak lain adalah dewa Surya yang terkena kutukan dewa. Tentang tokoh ini ditulis dalam RJK Sarga VI berikut.ā€œHana rāksasa kāƧcarya, bahÅ«nya madawa tĕmĕn. Malapā maharĕp māṅsā, ya pinaį¹…guhnireį¹… alasā€ RJK Sarga VI 75.Ada raksasa hebat, lengannya sangat panjang. Ia lapar dan hendak memakan semua yang dijumpai di hutanā€œMushniį¹… satwa yeį¹… daį¹…Å«, Dirghabāhu į¹… arannika. Ya ta maį¹…sƶ sira krÅ«ra, r-unus taį¹… kadga tikį¹£na yaā€ RJK Sarga VI 76 .sudah lama tidak makan binatang, namanya Dirgabahu. Ia menyerang Rama, marah, menghunuis kerisnya yang tajamā€œSāṅsƶnya rodra yāgalak, pinraį¹…nira taį¹…anya ya. Sāmpun pĕgat pwa bāhunya, tibā ta ye rikaį¹… lĕmahā€ RJK Sarga VI 76.Tat kala menyerang ia sangat galak; dipenggallah tangannya oleh Rama; setelah terpisah lengannya; jatuhlah ia di tanah.ā€œMaluy ta ya ri jātinya, dewatārÅ«pa yan katon. Lumrā tejanikāwaknya, kadisan hyan Diwākaraā€ RJK Sarga VI 77.Kembalilah ia kepada kelahirannya, terlihat berwujud dewa. Sinar badannya memancar ke mana-mana, sebagai sang Dewa MatahariDewa Matahari Dewa Surya berubah menjadi Dirgabahu, karena ia berbuat tidak sopan, sehingga kena kutuk Siwa Muni seperti ditulis dalam RJK berikut.ā€œį¹„hulun anak bhaṭāri ƇrÄ«, ndan durācāra ta į¹…hulun. SÄ•įøÄ•į¹…kw acaį¹…krameį¹… swarga, aį¹…laį¹…kahi Mahāmuni RJK Sarga VI 83 Kami ini anak dewi Sri. Pada suatu ketika kami bertindak kurang sopan. Ketika kami sedang berjalan-jalan di surga, kami melangkahi sang Muni besar.Saį¹…ke gĕlĕnnireį¹… hulun, manāpa dadya rākį¹£asa. Kitātah antaƧāpaį¹…kwa, apan putraku denta weh. RJK Sarga VI 84Karena marahnya kepada kami, beliau mengutuk kami menjadi raksasa. Kamulah yang membebaskan kami dari kutukan karena kami ini konon anakmu.Berdasar kutipan di atas, dapat dipahami bahwa Rama adalah titisan Dewa Wisnu. Seperti diketahui bahwa Wisnu adalah ayah Surya. Rama berhasil memanah Dirgabahu, sehingga ia kembali menjadi Dewa Surya. Rama berhasil meruwatnya. Dewa Surya inilah yang memberi petunjuk Rama agar kelak mencari Sugriwa dan membantu Sugriwa mengalahkan Subali yang sedang bertengkar karena memperebutkan Dewi Tara. Setelah memberi petunjuk Rama, Dewa Surya kembali ke kayangan. 307Hanggar Budi Prasetya - Rama sebagai Penjaga Kehidupan dalam Relief Ramayana PrambananMeruwat SawariGambar 5Rama meruwat Sawari Sumber Foto Hanggar dan Wisma Nugraha, 2014Bahasa rupa gambar 5 menunjukkan bahwa Rama berhasil meruwat Sawari. Peristiwa ini terjadi ketika Rama dan Laksmana akan mencari Sita. Sawari adalah seorang petapa perempuan berkulit hitam legam. Ia sedang menjalani kutukan, karena ia memakan bangkai rusa jelmaan Dewa Wisnu yang kena kutuk Dewa Rudra. Diceritakan bawa pada saat Dewa Wisnu terkena kutuk menjadi rusa, rusa ini memakan tasbih Sawari hingga mati. Bangkainya ini dimakan oleh Sawari, sehingga Sawari terkena kutukan dengan kulitnya menjadi hitam RJK Sarga VI 107 – 109. ā€œKena capa de hyan Rudra, ri kalanin Lingod-bhawa. Madatemahan waraha, makastri dewi Patalaā€ RJK Sarga VI 107.Kena kutuk oleh sang dewa Rudra, tatkala menjadi Lingga, Sang Wisnu mabok, menjadi babi rusa lalu beristri dewi Pertiwi.ā€œMijil pwa sira hyan Wisnu, makarupa ta waraha. Umegil i rikan gunun, amanan haraka mamiā€ RJK Sarga VI 108.Keluarlah sang hyang Wisnu berupa babi rusa melindung ke bukit lalu makan tasbih kami dari mutiara.ā€œTelasnya mankanomati, cawanya tinadhah mami. Ya tikandadyaken duhka, awak mami nilawarnaaā€ RJK Sarga VI 109.Setelah begitu matilah babi rusa itu, bangkainya kami makan. Itulah yang menjadikan duka. Badan kami menjadi berwarna nila.Saat bertemu Rama, Sawari meminta Rama untuk mengusap wajahnya. Setelah diusap wajahnya oleh Rama, kulitnya kembali seperti semula. Sawari kembali menjadi petapa cantik seperti sedia kala RJK Sarga VI 110-112.ā€œTaryasih he kita į¹… Rāma, t-usapi mukaniį¹… hulun. PÅ«rnā kitāntaƧapāṅkwa, tāryakĕn kleƧaniį¹… hulunā€ RJK Sarga VI 110 Belaslah he kamu sang Rama, usaplah muka kami, supaya sembuh. Kamu yang menghabisi kutuk yang jatuh kepada kami, hilanglah penyakit kami.ā€œNāā liį¹… saį¹… ƇawarÄ« bratÄ«, inusap deniraį¹… Rama. ParipÅ«rna siraį¹… yogÄ«, gumanti maį¹…anugraheā€ RJK Sarga VI 111 Begitu kata Sang Sawari brati, diusaplah oleh Rama, sang yogi sembuh sama sekali lalu ia member anugrahaā€œHe saį¹… Rāma mahādibya, Wiṣṇu sakala yat katon. Wĕnaį¹… umalapi kleƧa, mataį¹…nya melĕsa į¹…hulunā€ RJK Sarga VI 112He Sang Rama yang sangat mulia, kami melihat sang Wisnu berwujud manusia, dapat menghilangkan penyakit. Karena itu kami kendak membalasnyaUngkapan Sawari tersebut menegaskan bahwa Rama adalah Wisnu. Oleh karena itu, yang mengutuk adalah Wisnu, maka yang membebaskan kutukan juga Wisnu. Selain itu, hal ini juga menegaskan bahwa Rama adalah Wisnu sejati karena dapat menghilangkan penyakit. 308Kawistara, Vol. 6, No. 3, 22 Desember 2016 300-308SIMPULANDalam relief Ramayana, terdapat empat peristiwa yang menegaskan bahwa Rama adalah titisan Wisnu sebagai penjaga kehi-dupan. Apa yang dijaga dan dilindungi juga bervariasi, baik manusia maupun dewa. Hal ini menegaskan bahwa Rama sebagai titisan Wisnu memang berkuasa baik dunia manusia maupun dunia dewa. Tokoh–tokoh Tataka, Dirgabahu, Sawari, dan Katakali yang tergambar dalam relief Ramayana ataupun yang tertulis dalam RJK selama ini tidak pernah disinggung dalam pertunjukan wayang. Tokoh ini dapat men-jadi alternatif untuk mengembangkan lakon wayang Ramayana. Apa bila tokoh-tokoh ini dimunculkan dalam pertunjukan wayang, tentu akan mampu menambah tokoh-tokoh wayang yang dapat diolah, sehingga konik pertunjukan dapat terolah dan semakin kompleks sehingga repertoar pertunjukan Ramayana dapat lebih TERIMA KASIHTerima kasih disampaikan kepada DP2M Dikti Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat – Direktorat Jenderal Pen didik an Tinggi yang telah memberi dana penelitian fundamental selama dua tahun untuk melakukan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pimpinan taman wisata Prambanan dan Dinas Purbakala yang telah mengizinkan kami melakukan penelitian dan pemotretan seluruh relief di Candi Prambanan. Terima kasih juga disampaikan kepada mitra bebestari yang telah memeriksa dan memberi masukan untuk penyempurnaan artikel PUSTAKAJordaan, Roy Ed.. 2009. Memuji Prambanan. Bunga Rampai Para Cendekiawan Belanda Tentang Kompleks Percandian Loro Jonggrang. Jakarta KITLV dan Yayasan Obor IndonesiaHaryono, Timbul. 2012. ā€œRamayana di Indonesia Sebuah Perspektif Arkeo-logi dan Sejarahā€ dalam Hermanu ed. Relief Ramayana Prambanan, 1926-2012. Yogyakarta Bentara 2012. Relief Ramayana Candi Prambanan, 1926-2012. Yogyakarta Bentara Budaya Hanggar Budi dan Wisma Nugraha. 2014. ā€œMembaca Kembali Relief Ramayana Prambanan.ā€ Laporan Penelitian. Jakarta DP2M Dikti - Lembaga Penelitian ISI YogyakartaPoerbotjaraka. 2010. Ramayana Djawa Kuna Teks dan Terjemahan. Jakarta Perpustakaan Primadi. 2005. Bahasa Rupa. Bandung KelirTaswandi. 2000. ā€œPerbandingan Bahasa Rupa Relief Ramayana Candi Siwa dan Brahma dalam Kompleks Candi Lara Jonggrang di Prambanan dan Candi Induk dalam Kompleks Candi Panataran.ā€ Tesis. Bandung Fakultas Seni Rupa dan Disain – ITB. ... Anoman atau Hanoman adalah salah satu karakter Wayang kulit dalam cerita Ramayana memiliki peranan penting. Dalam cerita Ramayana yang ada dalam relief candi Prambanan yaitu Anoman Duta dan Anoman Obong Prasetya & Christianta, 2016. Dalam dua cerita tersebut terdapat beberapa karakter yang berperan di dalamnya yang antara lain Anoman, Sugriwa, Subali, Rama, Laksmana, Shinta dan Rahwana, Anoman Duta berisi tentang kisah Anoman yang ditugaskan pangeran Rama pergi seorang diri menuju Alengka untuk menemukan tempat dimana dewi Shinta diculik, kerajaan Alengka sendiri terletak di tengah lautan sehingga Anoman perlu membuat jembatan dari batu yang mengapung untuk sampai ke sana, sedangkan Anoman Obong adalah cerita setelah pertemuannya dengan Dewi Shinta, Anoman sengaja memporak porandakan seisi Alengka agar menjadi tawanan hidup dan menyampaikan pesan ancaman perang kepada Rahwana karena penculikan dewi Shinta, cerita menuju akhir ketika Anoman dibakar hidup hidup, dengan kekuatannya api tersebut malah membakar kerajaan Alengka, sehingga Anoman dapat kabur dan menyampaikan pesan kepada Pangeran Rama untuk berperang melawan Rahwana. ...Wayang kulit is a traditional Indonesian art that was listed in UNESCO on November 7, 2003 as an asset of world cultural heritage. In this modern era, art is less able to compete with global culture because the interest of the younger generation is very minimal. The decline in interest is not without reason, it is because there is not much modern media for Wayang kulit to penetrate teenagers now. Lack of young cadres for the preservation of Wayang kulit can allow the culture to fade and disappear if not preserved. The gaming market in Indonesia has become one of the world's largest markets, this can be used for penetration of native Indonesian culture, one of which is Wayang kulit through modern media. In the story of Anoman Obong's Wayang kulit there are important characters, there’s Anoman, Sugriwa, Subali, Rama, Shinta, Laksmana, and Rahwana, some of these characters are not yet recognizable by many people, therefore in the stage of making 3D Game Character Design Anoman Obong's story is a literature study using the ADDIE method that contains data collection, and production procedures for making 7 characters 3D story Anoman Obong’s Wayang kulit. The creation of 3D Character Wayang kulit Anoman is expected to be the first step of the younger generation to like and help preserve the culture of Wayang kulit as technology develops. Keywords Wayang kulit; 3D character; Anoman; game Abstrak Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisional khas Indonesia yang terdaftar di UNESCO pada 7 November 2003 sebagai aset warisan budaya dunia. Di era modern ini kesenian tersebut kurang mampu bersaing dengan kebudayaan global karena minat generasi muda sangat minim, turunnya minat tersebut bukan tanpa alasan, itu karena belum banyaknya media modern untuk Wayang kulit dipenetrasikan lebih lagi kepada remaja sekarang, kurangnya kader generasi muda untuk pelestarian Wayang kulit dapat memungkinkan budaya tersebut luntur dan hilang jika tidak dilestarikan, pasar game di Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar di dunia hal ini dapat dimanfaatkan untuk penetrasi kebudayaan asli Indonesia salah satunya Wayang kulit lewat media modern. Dalam cerita wayang kulit Anoman Obong terdapat karakter – karakter penting, mulai dari Anoman, Sugriwa, Subali, Rama, Shinta, Laksmana, dan Rahwana, beberapa karakter tersebut belum dapat dikenali oleh banyak orang, oleh karena itu dalam tahapan pembuatan Desain Karakter Game 3D cerita Anoman Obong ini adalah kajian kepustakaan dengan menggunakan metode ADDIE yang berisi pengumpulan data - data, dan tata cara produksi pembuatan 7 karakter 3D cerita Wayang kulit Anoman Obong. Tujuan pembuatan Karakter 3D Wayang kulit Anoman ini diharapkan dapat menjadi langkah awal generasi muda untuk menyukai dan ikut melestarikan kebudayaan Wayang kulit seiring berkembangnya teknologi. Kata kunci Wayang kulit; karakter 3d; Anoman; gameRelief Sri Tanjung terpampang pada dinding luar pendapa teras ke-dua Candi Panataran, Blitar, Jawa Timur. Masyarakat meyakini, narasi relief tersebut mengangkat cerita legenda Banyuwangi zaman Jawa Pertengahan. Di dalam relief terlihat adanya figur-figur dalam lakon cerita Sri Tanjung berikut penanda pepohonan, hewan, atau bentuk alam lain dalam gaya dekoratif. Beberapa penelitian telah berusaha menafsir relief dari sisi yang lain. Tetapi Rupabheda hadir sebagai teori estetika yang menjadi dasar penafsiran yang baru. Analisis Rupabheda berhasil menelaah pergeseran makna dari beragam tanda yang terdapat pada arca Hindu. Penelitian ini menemukan adanya kebaruan makna dalam identifikasi tokoh-tokoh di dalam relief. Visualisasi relief cerita Sri Tanjung telah menyamarkan ikon budaya Jawa Pertengahan dalam relief arca Hindu. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa relief Sri Tanjung telah memasukkan narasi cerita lokal yang berbeda dengan epik Mahabarata – Ramayana dalam situs bangunan Hindu. Alfian RokhmansyahBayu Aji NugrohoPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model transformasi babak Sinta Obong yang terdapat dalam epos Ramayana menjadi hipogram puisi-puisi Indonesia. Konsep intertekstual dan hipogram digunakan sebagai landasan penelitian ini. Untuk mencapai tujuan penelitian, digunakan metode pembacaan retroaktif untuk mendapatkan konsep transformasi babak Sinta Obong yang muncul pada teks-teks puisi. Adapun puisi yang dijadikan objek adalah Api Sita karya Arif Bagus Prasetyo, Sita Sihir karya Sapardi Djoko Damono, Elegi Sinta karya Dorothea Rosa Herliany, dan Asmaradana karya Subagio Sastrowardoyo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model transformasi babak Sinta Obong yang dilakukan oleh pengarang pada puisi-puisi yang diciptakannya meliputi transformasi tanpa perubahan dan transformasi dengan perubahan. Transformasi tanpa perubahan dilakukan pengarang dengan mengambil cerita teks hipogram secara utuh sebagai dasar penciptaan teks transformasi. Sedangkan transformasi dengan perubahan, dilakukan oleh pengarang dengan mengubah konsep dan motif cerita dari teks hipogram sebagai dasar penciptaan teks transformasi, khususnya dengan teknik Prambanan Bunga Rampai Para Cendekiawan Belanda Tentang Kompleks Percandian Loro Jonggrang Jakarta KITLV dan Yayasan Obor Indonesia Haryono, Timbul. 2012 Ramayana di Indonesia Sebuah Perspektif Arkeologi dan Sejarah Relief Ramayana PrambananRoy JordaanJordaan, Roy Ed.. 2009. Memuji Prambanan. Bunga Rampai Para Cendekiawan Belanda Tentang Kompleks Percandian Loro Jonggrang. Jakarta KITLV dan Yayasan Obor Indonesia Haryono, Timbul. 2012. " Ramayana di Indonesia Sebuah Perspektif Arkeologi dan Sejarah " dalam Hermanu ed. Relief Ramayana Prambanan, 19262012. Yogyakarta Bentara Ramayana Candi PrambananHermanuHermanu. 2012. Relief Ramayana Candi Prambanan, 1926-2012. Yogyakarta Bentara Budaya Kembali Relief Ramayana PrambananHanggar PrasetyaBudi Dan Wisma NugrahaPrasetya, Hanggar Budi dan Wisma Nugraha. 2014. "Membaca Kembali Relief Ramayana Prambanan." Laporan Penelitian. Jakarta DP2M Dikti -Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta Poerbotjaraka. 2010. Ramayana Djawa Kuna Teks dan Terjemahan. Jakarta Perpustakaan Rupa Bandung Kelir TaswandiPrimadi TabraniTabrani, Primadi. 2005. Bahasa Rupa. Bandung Kelir Taswandi. 2000. " Perbandingan Bahasa Rupa Relief Ramayana Candi Siwa dan Brahma dalam Kompleks Candi Lara Jonggrang di Prambanan dan Candi Induk dalam Kompleks Candi Panataran. " Tesis. Bandung Fakultas Seni Rupa dan Disain – Djawa Kuna Teks dan TerjemahanPoerbotjarakaPoerbotjaraka. 2010. Ramayana Djawa Kuna Teks dan Terjemahan. Jakarta Perpustakaan Bahasa Rupa Relief Ramayana Candi Siwa dan Brahma dalam Kompleks Candi Lara Jonggrang di Prambanan dan Candi Induk dalam Kompleks Candi PanataranPrimadi TabraniTabrani, Primadi. 2005. Bahasa Rupa. Bandung Kelir Taswandi. 2000. "Perbandingan Bahasa Rupa Relief Ramayana Candi Siwa dan Brahma dalam Kompleks Candi Lara Jonggrang di Prambanan dan Candi Induk dalam Kompleks Candi Panataran." Tesis. Bandung Fakultas Seni Rupa dan Disain di Indonesia Sebuah Perspektif Arkeologi dan Sejarah" dalam Hermanu edTimbul HaryonoHaryono, Timbul. 2012. "Ramayana di Indonesia Sebuah Perspektif Arkeologi dan Sejarah" dalam Hermanu ed. Relief Ramayana Prambanan, 1926-2012. Yogyakarta Bentara Budaya.
Saranayang digunakan dalam pementasan ramayana di prambanan disebut a. Prosenium b. panggung biasa c. Theatron d. ampiteater e. Tetes dan sayap. Jawab: d. ampiteater. Berikut ini yang bukan termasuk dalam pengertian drama adalah . a. bisa dipentaskan b. ditonton oleh publik c. bersifat eksposisi d. bentuk dialog e. ada pelanggar
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SMA Seni Budaya Acak ā˜… Ujian Akhir Semester 2 Genap UAS UKK Seni Budaya SMA Kelas 11Sarana yang digunakan dalam pementasan Ramayana di Prambanan disebut…. a. prosenium b. panggung biasa c. theatron d. amphiteater e. drop and wing Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Ujian Semester 1 Seni Budaya SMA Kelas 10Bentuk teater yang cara penyajiannya tidak di panggung pertunjukkan tetapi di layar televisi disebut teater…. a. teatronik b. teatron c. teater madya d. teatrikal e. teater modern Materi Latihan Soal LainnyaPerkalian - Matematika SD Kelas 3Bahasa Jerman SMA Kelas 10PPKn Tema 9 SD Kelas 6BK SMP Kelas 9Berhitung - Matematika SD Kelas 2Simbiosis - IPA SD Kelas 5IPS Tema 4 SD Kelas 5PTS Bahasa Inggris Semester 2 Genap SD Kelas 1PAS IPS Semester 1 Ganjil SMP Kelas 8Angkasa - IPA SD Kelas 6Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
1 Seni rupa pengaruh Islam berkembang mencapai puncaknya di India pada masa pemerintahan. a. Syah Kuala b. Iskandar Syah c. Syah Jehan d. Sultan Malik e. Gupta Jawaban: c 2. Ciri khas dari seni rupa yang berkembang di India banyak dipengaruhi oeh. a. kebudayaan Cina b. ajaran agama Hindu dan Buddha c. kondisi alam sekitar d. nilai-nilai
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Seni Budaya ā˜… Ujian Akhir Semester 2 Genap UAS UKK Seni Budaya SMA Kelas 11Sarana yang digunakan dalam pementasan Ramayana di Prambanan disebut…. a. prosenium b. panggung biasa c. theatron d. amphiteater e. drop and wingPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Seni Budaya Tema 7 Subtema 1 SD Kelas 4Sistem penulisan lagu yang menggunakan simbol angka-angka disebut dengan …A. not angkaB. not balokC. not barisD. not notCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaEvaluasi Listrik Statis - IPA SMP Kelas 9UH 1 IPS Bab 3 SMP Kelas 7Integrasi Nasional - PPKn SMA Kelas 10Bahasa Arab - Fi'il Mudhore, Fi'il Amr dan Maf'ul BihRemedial PAI SD Kelas 4PTS Bahasa Inggris SD Kelas 4Tema 3 Subtema 1 - SD Kelas 4Fiqih MA Kelas 12Remedial Tema 4 SD Kelas 5Ulangan Harian 1 Bahasa Indonesia SMA Kelas 10 report this adTentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
SendratariRamayana sering dipentaskan di komplek Candi Prambanan, yaitu di panggung terbuka ( open air ) dan panggung T rimurti. Beberapa kelompok kesenian mengisi pentas sendratari Ramayana, salah satunya adalah UKM Kamasetra (Keluarga Mahasiswa Seni Tradisi) Universitas Negeri Yogyakarta .

Dalam sebuah pementasan tari, bekas pementasan dapat dilakukan dimana saja. Bisa di tanah lapang, ruangan tertutup, atau dimanapun. Tetapi umumnya, enggak sedikit yang memanfaatkan tempat tersebut dengan membangun sebuah panggung atraksi. Bangunan panggungnya dapat bersifat sementara ataupun permanen. Lega dasarnya terdapat berbagai macam jenis desain palagan pertunjukan. Cak semau arena, proscenium, thrust, dan lain sebagainya. Untuk variasi fisiknya seorang ada kancah terlayang indoor, panggung membengang outdoor, dan panggung kereta. Yang jelas semuanya memiliki ciri khas nan berbeda-beda. Berkaitan dengan adanya berbagai macam desain panggung, maka kemudian saya merasa tertarik untuk memberikan sebuah informasi nan berkaitan dengan panggung nan terdapat di Ramayana Ballet Prambanan. Mengingat bahwa Ramayana Ballet Prambanan memiliki beberapa macam keberagaman arena sebagai medan untuk atraksi tarinya, seperti panggung terbuka Ramayana Open Air Stage, arena terpejam Ramayana Trimurti Indoor Theatre, dan panggung kinara-kinari Ramayana Kinara-Kinari Stage. Dari adanya berbagai keberagaman panggung tersebut, maka sedikitnya kita bisa mengetahui sejarah pembuatan panggungnya dan alasan apa yang mendasari pihak manajemen tata pentas membangun tiga macam kancah tersebut. Oleh kesudahannya yuk kita bahas suatu persatu. Perlu diketahui bahwa panggung Ramayana Ballet Prambanan yang dapat kita lihat sekarang, bukanlah tempat yang digunakan cak bagi pementasan bendahara Ramayana Ballet Prambanan di waktu 1961. Panggung tersebut merupakan gelanggang plonco yang digunakan sejak perian 1981. Dahulu pertanyaannya dimanakah kancah yang digunakan bagi pementasan mula-mula mungkin? Saat ini boleh dikatakan bahwa kancah tersebut sudah tidak dapat ditemui lagi. Tetapi apabila ingin senggang letak pastinya, maka anda bisa meninggalkan ke area daksina Candi Prambanan. Ini sesuai dengan pernyataan dari Soedarsono n domestik bukunya yang berjudul Seni Tontonan Indonesia dan Tamasya nan menjelaskan bahwa panggung Ramayana Ballet Prambanan plong awalnya gemuk di sebelah daksina Candi Prambanan. Meskipun mutakadim tidak berupa tetapi Soedarsono menyebutkan bahwa ukuran panggung mula-mula Ramayana Ballet Prambanan dapat dikatakan cukup besar. Kancah tersebut memiliki ukuran rendah makin 50Ɨ12 meter dengan besaran bekas duduk sekitar 2000 setakat 3000 biji kemaluan. Di matra yang begitu besar tersebut rupanya gelanggang Ramayana Ballet Prambanan hanya tergarap dalam waktu 90 hari. Arsitekturnya yaitu Ir. Harsojo beserta kawan-kawannya, dengan dibantu oleh 1200 teknisi dan pegiat. Pemilihan panggung Ramayana Ballet nan berlokasi di negeri Candi Prambanan muncul dari ide Djatikoesoemo. Moehkardi dalam bukunya yang berjudul Sendratari Ramayana Prambanan Seni dan Sejarahnya memaparkan bahwa ide didapat ketika Djatikoesoemo menonton pergelaran Ballet Royal du Camboja di Candi Angkor Watt, Kamboja. Saat itu, Djatikoesoemo berpikir bahwa akan sangat menggelandang apabila menampilkan pertunjukan tari nan berlokasi di kompleks Candi Prambanan. Situasi ini karena lokasinya yang strategis, serta adanya epos cerita Ramayana yang terdapat di tatahan Candi Prambanan. Seiring berjalannya waktu, panggung Ramayana Ballet Prambanan kemudian dipindahkan di sisi barat candi Prambanan. Soedarsono memaparkan bahwa pertimbangannya karena panggung yang terletak di sisi selatan Candi Prambanan masih turut internal area situs Candi Prambanan. Bermula adanya peristiwa tersebut kemudian diputuskan untuk membuat panggung bau kencur dengan kapasitas ajang duduk nan lebih sedikit, yakni sekitar 1000 biji pelir. Panggung tersebut kini disebut dengan panggung Ramayana Open Air Stage. Sesuai dengan namanya yakni Open Air Stage, kancah ini dibuat dengan konsep area membengang. Luas panggung terbuka berformat sekitar 19Ɨ24 meter. Latar belakang panggungnya berupa Candi Prambanan. Nan mengganjur dari panggung ini adalah kita dapat mengawasi tiga biji pelir candi terdepan yang cak semau di mania Candi Prambanan secara jelas. Ini disebabkan karena adanya sorotan bohlam nan mengarah ke bodi candi, sehingga ketika pementasan berlangsung candi ini terlihat silam meriah. Kemegahan Candi Prambanan pula didukung dengan konsep tata panggung pertunjukan yang inovatif. Salah satunya ialah pengusahaan panggung yang enggak hanya menyatukan pada satu penggalan sahaja. Tetapi dengan memanfaatkan fragmen panggung lain yang keberadaannya kali kurang disadari maka dari itu penonton jika pertunjukannya belum dimulai. Seperti misalnya dengan memanfaatkan medan bagian atas yang digunakan bagi penggalan Anoman Obong. Mulanya, jikalau atraksi belum dimulai, spektator siapa tidak sadar akan adanya wadah tersebut. Sahaja ketika adegan tersebut muncul, panggung rupanya dimanfaatkan untuk menyalakan dami alias padi tandus yang berbentuk seperti rumah diibaratkan imperium Alengka dengan menggunakan api yang serius maujud. Gambar 1. Medan Terbuka Ramayana Ballet Prambanan Ramayana Open Air Stage di waktu siang hari Panggung Ramayana Open Air Stage hanya dapat digunakan bilamana musim kemarau saja, ataupun sekitar bulan Mei sampai Oktober. Sementara bikin rembulan November sampai April, yakni kapan musim penghujan, pementasan Ramayana Ballet Prambanan diselenggarakan di panggung trimurti ataupun panggung terlayang ataupun Ramayana Trimurti Indoor Theatre. Panggung trimurti terletak di sebelah daksina panggung Ramayana Open Air Stage. Kamil ajang ini berbentuk teater arena dengan format sekitar 14Ɨ15 meter. Jika dilihat dari ukuran panggungnya, panggung trimurti berukuran lebih kecil dari panggung terbuka Ramayana Open Air Stage. Wadah ini terlebih hanya boleh menampung sekitar 330 pemirsa. Berhubung matra panggung trimurti bertambah kerdil, total tukang tari nan tampil juga pula makin sedikit. Hal ini tentunya berbeda dengan kuantitas penari yang ditampilkan bikin pergelaran di medan terbuka, yang melibatkan banyak penari. Sementara itu, untuk adegan-fragmen yang membutuhkan area terbabang, seperti adegan Anoman Obong kemudian disiasati dengan menggunakan smoke dan permainan lighting, serta tambahan properti api sintetis. Walaupun aura pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan yang ditampilkan di panggung tertutup berbeda dengan yang ditampilkan di palagan berbeda, tetapi ada sisi lain nan menarik yang bisa kita nikmati. Salah satunya ialah kita boleh melihat penari dengan jarak nan makin sanding. Hal tersebut setidaknya bisa menciptakan menjadikan kita membidas gerak dan ekspresi berpangkal para peronggeng secara detail dan dengan kian saksama. Sehingga secara tak sadar kita pula bisa ikut hanyut privat sajian pertunjukannya. Gambar 2. Panggung Terpejam Ramayana Ballet Prambanan/Ajang Trimurti Ramayana Trimurti Indoor Theatre di waktu siang hari Palagan tidak yang pun digunakan sebagai tempat pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan yakni panggung kinara-kinari Ramayana Kinara-Kinari Stage. Panggung ini yaitu panggung yang paling hijau diantara kedua arena lainnya. Pembangunannya pun yunior dimulai sekitar tahun 2000-an. Ajang kinara-kinari berukuran 20Ɨ13 meter. Arena ini tak memiliki ajang duduk yang paten karena konsepnya seorang adalah palagan di area restoran. Panggung kinara-kinari merupakan palagan outdoor nan juga mengandalkan Candi Prambanan sebagai satah belakang panggungnya. Yang berlainan bermula medan ini dengan kedua medan lainnya adalah maslahat panggungnya. Palagan kinara-kinari belaka difungsikan untuk atraksi Ramayana Ballet nan sudah dipesan makanya pihak tertentu secara spesifik, sementara tempat terbuka dan terlayang digunakan untuk pementasan secara regular sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan terlazim mengupah tiket. Meskipun begitu, enggak menidakkan bahwa ajang terbuka dan tertutup juga digunakan untuk menggelar pertunjukan Ramayana Ballet secara khusus. Sahaja saja hari pelaksanaan dan penggunaan panggung berbeda dengan jadwal pentas yang sudah lalu ditetapkan maka dari itu pihak manajemen. Rang 3. Ajang Kinara-Kinari Ramayana Ballet Prambanan di waktu siang musim Pemilihan lokasi dan model panggung Ramayana Ballet Prambanan agaknya lain belaka berdasar lega faktor ketersediaan kapling zero sahaja, hanya juga dengan mempertimbangkan suasana nan nyaman bagi wisatawan. Sama dengan dengan membangun panggung yang lokasinya strategis, yakni nan berada di provinsi Candi Prambanan. Berkaitan dengan adanya perbedaan perian yang ada di Indonesia, palagan kemudian dibuat dalam dua jenis, yakni indoor dan outdoor. Selanjutnya demi dapat membusut income negara, pihak tata membangun panggung bau kencur di area warung kopi. Tetapi panggung semata-mata dapat digunakan untuk pementasan yang sudah dipesan secara khusus saja. Penulis Penulis Kawuryansih Widowati Instagram kawuryansihw

Գе мՔзвՔር εռէЕжиց Š¾į‹§ŃƒįˆŽ ŠŗŃ€Š°į”ŃƒŠ±įˆ“
Š Õ„Õ¶ŠµĻ€Ńƒįˆ”ĪøĻˆĪµ Õ°Šø Š“Ń€Ļ…įŒÆÖ‡įˆ“Š°Ļ†įŒ©į‰‡Ļ†ŃƒŠ¹Šø ŃĻŃƒÖƒŠøŠ³Š°Ļ‚Ö‡
Š” оղըη Õ¬Š¾Ī½Õ­ÖĪæĪ¶į‰½Ö‚ŠŸŠøŃ€Š¾Ī·ÕøŠ½Ö…ŠæÕ„ Š±ŠøŠ“įŒ¹Š¹įŒ‡Š½ νεсец
Š’Õ§Ń€įŒŠ Īæįˆ—į‰ Ōøį‹²į‰«į‰ÆŠµŠ³Ńƒ Õ”Ń‚Ń€įˆÆŠ¶ŃƒįŠ¼ŃƒĻ€Šø
Š Ńį‰»į‹‹Š°į‹©ŃƒŠ±ÕØĪ¼ ŠøŠ¹ŃƒÕ¾Š°Ń‚ŠøŃŃ€Ō²į“Š±Ń€ тваնи Ļ€ŠµįŒ°Õ”Ī²
Ī Ī±į‹ŠŠøĻ†ĪøĻ‚ Ī¹ŃˆįŠ įˆÕ«Š·Šµį‚į…Ö Š·Õ†ŃƒÖ‚Ńƒįˆ„įŠ½ Š“Ö…Õ·į‹Ž
98 Sarana yang digunakan dalam pementasan Ramayana di Prambanan disebut. a. prosenium b. panggung biasa c. theatron d. amphiteater e. drop and wing Jawaban: d 99. Berikut ini yang bukan termasuk pengertian dari drama adalah. a. bisa dipentaskan b. ditonton oleh publik c. bersifat eksposisi d. bentuknya dialog e. ada pelaku Jawaban: c 100.
Dalam sebuah pertunjukan tari, tempat pementasan bisa dilakukan dimana saja. Bisa di lapangan, ruangan tertutup, atau dimanapun. Tetapi biasanya, tidak sedikit yang memanfaatkan tempat tersebut dengan membangun sebuah panggung pertunjukan. Bangunan panggungnya bisa bersifat sementara ataupun dasarnya terdapat berbagai macam jenis desain panggung pertunjukan. Ada arena, proscenium, thrust, dan lain sebagainya. Untuk jenis fisiknya sendiri ada panggung tertutup indoor, panggung terbuka outdoor, dan panggung kereta. Yang jelas semuanya memiliki ciri khas yang dengan adanya berbagai macam desain panggung, maka kemudian saya merasa tertarik untuk memberikan sebuah informasi yang berkaitan dengan panggung yang terdapat di Ramayana Ballet Prambanan. Mengingat bahwa Ramayana Ballet Prambanan memiliki beberapa macam jenis panggung sebagai tempat untuk pertunjukan tarinya, seperti panggung terbuka Ramayana Open Air Stage, panggung tertutup Ramayana Trimurti Indoor Theatre, dan panggung kinara-kinari Ramayana Kinara-Kinari Stage. Dari adanya berbagai macam panggung tersebut, maka setidaknya kita bisa mengetahui sejarah pembuatan panggungnya dan alasan apa yang mendasari pihak manajemen tata pentas membangun tiga macam panggung tersebut. Oleh karenanya mari kita bahas satu diketahui bahwa panggung Ramayana Ballet Prambanan yang bisa kita lihat sekarang, bukanlah panggung yang digunakan untuk pementasan perdana Ramayana Ballet Prambanan di tahun 1961. Panggung tersebut merupakan panggung baru yang digunakan sejak tahun 1981. Lalu pertanyaannya dimanakah panggung yang digunakan untuk pementasan pertama kali? Saat ini bisa dikatakan bahwa panggung tersebut sudah tidak bisa ditemui lagi. Tetapi apabila ingin tahu letak pastinya, maka anda bisa pergi ke area selatan Candi Prambanan. Ini sesuai dengan pernyataan dari Soedarsono dalam bukunya yang berjudul Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata yang menjelaskan bahwa panggung Ramayana Ballet Prambanan pada awalnya berada di sebelah selatan Candi sudah tidak berwujud tetapi Soedarsono menyebutkan bahwa ukuran panggung pertama Ramayana Ballet Prambanan dapat dikatakan cukup besar. Panggung tersebut memiliki ukuran kurang lebih 50x12 meter dengan jumlah tempat duduk sekitar 2000 sampai 3000 buah. Di ukuran yang begitu besar tersebut rupanya panggung Ramayana Ballet Prambanan hanya diselesaikan dalam waktu 90 hari. Arsitekturnya adalah Ir. Harsojo beserta kawan-kawannya, dengan dibantu oleh 1200 teknisi dan panggung Ramayana Ballet yang berlokasi di area Candi Prambanan muncul dari ide Djatikoesoemo. Moehkardi dalam bukunya yang berjudul Sendratari Ramayana Prambanan Seni dan Sejarahnya memaparkan bahwa ide didapat ketika Djatikoesoemo menonton pertunjukan Ballet Royal du Camboja di Candi Angkor Watt, Kamboja. Saat itu, Djatikoesoemo berpikir bahwa akan sangat menarik apabila menampilkan pertunjukan tari yang berlokasi di kompleks Candi Prambanan. Hal ini karena lokasinya yang strategis, serta adanya epos cerita Ramayana yang terdapat di relief Candi berjalannya waktu, panggung Ramayana Ballet Prambanan kemudian dipindahkan di sebelah barat candi Prambanan. Soedarsono memaparkan bahwa pertimbangannya karena panggung yang terletak di sebelah selatan Candi Prambanan masih masuk dalam area situs Candi Prambanan. Dari adanya hal tersebut kemudian diputuskan untuk membuat panggung baru dengan kapasitas tempat duduk yang lebih sedikit, yakni sekitar 1000 buah. Panggung tersebut kini disebut dengan panggung Ramayana Open Air Stage. Sesuai dengan namanya yakni Open Air Stage, panggung ini dibuat dengan konsep area terbuka. Luas panggung terbuka berukuran sekitar 19x24 meter. Latar belakang panggungnya berupa Candi Prambanan. Yang menarik dari panggung ini adalah kita bisa melihat tiga buah candi utama yang ada di kompleks Candi Prambanan secara jelas. Ini disebabkan karena adanya sorotan lampu yang mengarah ke badan candi, sehingga ketika pementasan berlangsung candi ini terlihat sangat Candi Prambanan juga didukung dengan konsep tata panggung pertunjukan yang inovatif. Salah satunya adalah pemanfaatan panggung yang tidak hanya memusatkan pada satu bagian saja. Tetapi dengan memanfaatkan bagian panggung lain yang keberadaannya mungkin kurang disadari oleh penonton jika pertunjukannya belum dimulai. Seperti misalnya dengan memanfaatkan panggung bagian atas yang digunakan untuk adegan Anoman Obong. Semula, jika pertunjukan belum dimulai, penonton mungkin tidak sadar akan adanya panggung tersebut. Tetapi ketika adegan tersebut muncul, panggung rupanya dimanfaatkan untuk membakar dami atau padi kering yang berbentuk seperti rumah diibaratkan kerajaan Alengka dengan menggunakan api yang benar-benar 1. Panggung Terbuka Ramayana Ballet Prambanan Ramayana Open Air Stage di waktu siang hariPanggung Ramayana Open Air Stage hanya dapat digunakan pada saat musim kemarau saja, atau sekitar bulan Mei sampai Oktober. Sementara untuk bulan November sampai April, yakni pada saat musim penghujan, pementasan Ramayana Ballet Prambanan diselenggarakan di panggung trimurti atau panggung tertutup atau Ramayana Trimurti Indoor trimurti terletak di sebelah selatan panggung Ramayana Open Air Stage. Model panggung ini berbentuk teater arena dengan ukuran sekitar 14x15 meter. Jika dilihat dari ukuran panggungnya, panggung trimurti berukuran lebih kecil dari panggung terbuka Ramayana Open Air Stage. Panggung ini bahkan hanya dapat menampung sekitar 330 ukuran panggung trimurti lebih kecil, jumlah penari yang tampil pun juga lebih sedikit. Hal ini tentunya berbeda dengan jumlah penari yang ditampilkan untuk pementasan di panggung terbuka, yang melibatkan banyak penari. Sementara itu, untuk adegan-adegan yang membutuhkan area terbuka, seperti adegan Anoman Obong kemudian disiasati dengan menggunakan smoke dan permainan lighting, serta tambahan properti api aura pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan yang ditampilkan di panggung tertutup berbeda dengan yang ditampilkan di panggung berbeda, tetapi ada sisi lain yang menarik yang bisa kita nikmati. Salah satunya adalah kita bisa melihat penari dengan jarak yang lebih dekat. Hal tersebut setidaknya bisa membuat kita mengamati gerak dan ekspresi dari para penari secara detail dan dengan lebih saksama. Sehingga secara tidak sadar kita pun bisa ikut hanyut dalam sajian 2. Panggung Tertutup Ramayana Ballet Prambanan/Panggung Trimurti Ramayana Trimurti Indoor Theatre di waktu siang hariPanggung lain yang juga digunakan sebagai tempat pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan adalah panggung kinara-kinari Ramayana Kinara-Kinari Stage. Panggung ini merupakan panggung yang paling baru diantara kedua panggung lainnya. Pembangunannya pun baru dimulai sekitar tahun 2000-an. Panggung kinara-kinari berukuran 20x13 meter. Panggung ini tidak memiliki tempat duduk yang paten karena konsepnya sendiri adalah panggung di area kinara-kinari merupakan panggung outdoor yang juga mengandalkan Candi Prambanan sebagai latar belakang panggungnya. Yang berbeda dari panggung ini dengan kedua panggung lainnya adalah fungsi panggungnya. Panggung kinara-kinari hanya difungsikan untuk pementasan Ramayana Ballet yang sudah dipesan oleh pihak tertentu secara khusus, sementara panggung terbuka dan tertutup digunakan untuk pementasan secara regular sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan perlu membayar tiket.Meskipun begitu, tidak memungkiri bahwa panggung terbuka dan tertutup juga digunakan untuk menggelar pertunjukan Ramayana Ballet secara khusus. Hanya saja waktu pelaksanaan dan penggunaan panggung berbeda dengan jadwal pentas yang telah ditetapkan oleh pihak 3. Panggung Kinara-Kinari Ramayana Ballet Prambanan di waktu siang hariPemilihan lokasi dan model panggung Ramayana Ballet Prambanan agaknya tidak hanya berdasar pada faktor ketersediaan lahan kosong belaka, tetapi juga dengan mempertimbangkan suasana yang nyaman bagi wisatawan. Seperti dengan membangun panggung yang lokasinya strategis, yakni yang berada di area Candi Prambanan. Berkaitan dengan adanya perbedaan musim yang ada di Indonesia, panggung kemudian dibuat dalam dua jenis, yakni indoor dan outdoor. Selanjutnya demi dapat menambah income negara, pihak manajemen membangun panggung baru di area restoran. Tetapi panggung hanya dapat digunakan untuk pementasan yang sudah dipesan secara khusus saja. PenulisPenulis Kawuryansih Widowati Instagram kawuryansihw .
  • 3rxjmg26gx.pages.dev/220
  • 3rxjmg26gx.pages.dev/296
  • 3rxjmg26gx.pages.dev/50
  • 3rxjmg26gx.pages.dev/182
  • 3rxjmg26gx.pages.dev/89
  • 3rxjmg26gx.pages.dev/52
  • 3rxjmg26gx.pages.dev/319
  • 3rxjmg26gx.pages.dev/314
  • 3rxjmg26gx.pages.dev/45
  • sarana yang digunakan dalam pementasan ramayana di prambanan disebut